Perjalanan Pulang Dari Danau Kelimutu

Standard

Saya dan teman-teman ga menyangka akan (sangat) capai sekali setelah berwisata ke Danau Kelimutu.

Setelah selesai, ‘bermain’ di Taman Nasional Danau Kelimutu kami pun pulang dengan bekal makanan yang ‘seadanya’. Dalam perjalanan pulang kami bertiga mampir ke rumah saudara NTT’s 1st Lady (baca: ibu gubernur)-kami memanggilnya Bunda.

Sebelum masuk ke dalam rumah, ada harapan kami dapat melepas lelah sejenak. Tapi, ternyata tidak. Karena si empunya rumah sedang sakit 😦

Setelah mengobrol panjang lebar yang tidak lebih dari 1 jam, kami memutuskan untuk pulang.

Benar-benar capai, lapar dan NGANTUK!

Om Arul-teman yang menyetir mobil-ngantuk juga. Saya dan Kak Jeumpa merasakan hal yang sama. Kami pulang menuju Maumere.

Perjalanannya pun seperti theme song Ninja Hatori ‘mendaki gunung lewati lembah’ ditambah jalan yang ‘pas’ untuk 2 mobil dan di satu sisi adalah jurang yang dibawahnya terdapat sungai dengan kedalaman kira-kira hanya 2-3 meter.

Saking capainya, Saya dan Kak Jeumpa tertidur di mobil. Kami tidak memperhatikan kondisi Om Arul yang ternyata kadar kantuknya juga sama parah dengan kami.

Mobil yang dikendarai dengan ‘sempoyongan’ pun tidak berasa oleh kami berdua. Beberapa saat kemudian Saya dan Kak Jeumpa terbangun. Saya pun menawarkan untuk berhenti sejenak dipinggir jalan di bawah pohon yang rindang untuk meluruskan kaki. Pegel banget! Dan, disetujui oleh Kak Jeumpa dan Om Arul.

Mobil pun berhenti sebentar, belum sempat turun sudah jalan kembali. Ya, kami tidak jadi tidur dibawah pohon di pinggir jalan. Alasannya, cari tempat yang ‘cozy’ lah biarpun dipinggir jalan.

Sambil mencari, Om Arul pun juga memberitahu bahwa dirinya mengantuk berat. Kami mengawasi sebentar dan tertidur kembali. Dan, mobil yang ‘sempoyongan’ karena si Om tambah mengantuk melihat kami berdua tertidur akhirnya terasa juga oleh kami. Tempat yang kami cari untuk pemberhentian pun tak ada yang cocok dengan si Om. Tidak cocok karena pinggir jalan yang rindang dan rimbun sudah lewat jauh dan berganti dengan pinggir jalan yang terik tak ada pohon rindang.

Kami bertiga benar-benar teler berat dan lapar.

Alhamdulillah, ada rumah yang menjual bakso plus makanan yang lain. Setelah bersantap ria dan beristirahat sejenak kami pun melanjutkan perjalanan pulang yang masih tersisa 2 jam lagi dengan kondisi seperti tertera diatas. Hanya berdoa sepanjang jalan kami selamat sampai ditujuan. Image

Leave a comment